Prodi Ilmu Tasawuf Gelar Workshop Pendampingan Spiritual Healing di Pesantren Jagat ‘Arsy
Prodi Ilmu Tasawuf Gelar Workshop Pendampingan Spiritual Healing di Pesantren Jagat ‘Arsy

Tangerang Selatan, Berita FU Online — Program Studi Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Workshop Pendampingan Spiritual Healing untuk Masyarakat” pada Kamis–Jumat, 13–14Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung di Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy, Tangerang Selatan, sebuah pesantren modern yang mengintegrasikan kurikulum nasional dengan tradisi spiritual Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah (TQN) jalur Suryalaya–Sirnarasa.

Pelatihan diikuti oleh puluhan santri tingkat MA/SMA, khususnya kelas 11 dan 12, yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias. Para dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Tasawuf terlibat aktif sebagai fasilitator, pemateri, dan pendamping workshop sehingga kegiatan berlangsung lancar dan interaktif.

Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan Pesantren Jagat ‘Arsy, Ustadz Tata Masta, M.Ag., menyambut baik kegiatan ini sebagai ruang saling memperkaya wawasan intelektual dan spiritual antara santri dan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa Pesantren Jagat ‘Arsy tidak hanya menjalankan kurikulum nasional, tetapi juga memperkuatnya dengan ajaran para mursyid TQN Suryalaya–Sirnarasa.
“Di sini para santri 24 jam mengikuti amaliah mursyid yang ditulis dalam kitab ‘Uqud al-Juman sebagaimana dicontohkan para mursyid TQN Suryalaya–Sirnarasa,” ujarnya.

Sekretaris Prodi Ilmu Tasawuf, Dr. Rahmat Hidayatullah, M.A., menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Pesantren Jagat ‘Arsy atas sambutan hangat dan kesediaan menjadi mitra PkM. Ia menekankan pentingnya sinergi kampus dan pesantren.
“Pesantren adalah laboratorium kehidupan spiritual, sedangkan universitas adalah ruang pengembangan ilmu pengetahuan. Ketika keduanya bersinergi, kita membangun jembatan antara zikir dan pikir, antara hati dan nalar, antara nilai dan pengetahuan,” ujarnya.

Kegiatan menghadirkan dua narasumber dari Prodi Ilmu Tasawuf, yaitu Dr. Hj. Yuminah R., M.A.Si. dan Dr. Hj. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag. Dalam sesi utama, keduanya menyampaikan materi mengenai pendampingan spiritual healing berbasis nilai-nilai sufistik. Mereka menjelaskan konsep-konsep inti tasawuf seperti tazkiyah al-nafs, mahabbah, muraqabah, serta pentingnya empati, sekaligus membahas isu kesehatan mental yang banyak dialami Gen-Z, mulai dari kecemasan hingga tekanan akademik. Pendekatan sufi healing dinilai relevan bagi anak muda karena menawarkan ketenangan batin, kesadaran diri, serta penguatan makna hidup.

Interaksi antara pemateri, mahasiswa, dan santri berlangsung dinamis melalui diskusi, simulasi pendampingan, dan berbagai latihan penyadaran batiniah. Mahasiswa Prodi Ilmu Tasawuf memainkan peran penting sebagai pendamping dan manajer teknis kegiatan.

Pada hari kedua, tim PkM melakukan observasi lapangan untuk melihat langsung atmosfer pembelajaran, kegiatan spiritual, serta kehidupan keseharian para santri. Kegiatan ini memberikan wawasan tambahan bagi mahasiswa mengenai praktik tasawuf yang hidup di pesantren.

Dalam sesi sharing session, Pimpinan Pesantren Jagat ‘Arsy, K.H. Budi Rahman Hakim, S.Ag., M.S.W., Ph.D. (Abah Jagat), menyambut positif penyelenggaraan workshop ini. Ia menilai kegiatan tersebut sebagai kontribusi penting bagi penguatan kapasitas intelektual dan spiritual santri.
“Kegiatan ini sejalan dengan visi Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsyyang mengintegrasikan kurikulum modern berwawasan global dengan tradisi spiritualitas Islam klasik yang berakar pada nilai-nilai lokal,” ujarnya.

Ketua Prodi Ilmu Tasawuf, Dr. Hasani, M.A., dalam dialog penutup menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama antara UIN Jakarta dan Pesantren Jagat ‘Arsy melalui pelatihan, penelitian bersama, serta program pengabdian lanjutan.
“Mahasiswa Prodi Ilmu Tasawuf perlu lebih banyak belajar dari praktik spiritual yang hidup di pesantren, terutama pesantren berbasis TQN seperti Jagat ‘Arsy ini,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan perbincangan santai mengenai pengalaman antara dunia kampus dan pesantren. Momen ini menegaskan bahwa sinergi keduanya tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga menghidupkan kembali relevansi tasawuf sebagai tradisi spiritual yang bermanfaat bagi masyarakat modern.

(Penulis: Hasani | Editor: Ishmatun Nisa | Foto: Prodi IH)

WhatsApp Image 2025-11-14 at 07.38.03 (4) WhatsApp Image 2025-11-14 at 07.38.02

Tag :