Meriahnya Seminar Nasional FU Politik Kebangsaan Ulama Nusantara
Ushul News – Muara – Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali kembali menyejukkan dahaga intelektual civitas akademika dengan menggelar Seminar Nasional yang bertajuk ”Politik Kebangsaan Ulama Nusantara: Berguru pada Sinergitas Hadrotus Syekh Hasyim Asy'ari dan Habib Ali Kwitang”, yang dihelat di Ruang Teater HAR Partosentono lantai 4 FU. Jumat (1/11/2024).
Dari pantauan, selepas Shalat Jumat, peserta sudah memadati sudut Ruang Teater. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan MC disambung dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan-sambutan, kegiatan inti, diskusi dengan mahasiswa, pembagian doorprize, dokumentasi dan penutup. Selain itu kegiatan ini ditayangkan Live Streaming Youtube yang dimulai dari pukul 13.30–17.00 WIB.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Ushuludin, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) UIN Jakarta dan Islam Nusantara Center.
Seminar Nasional ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin yang diwakili Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Eva Nugraha M.Ag, pihak PPSDM yang diwaliki, Prof. Dr. Zulkifli, M.A (Direktur Sekolah Pascasarjana Pengkajian Islam dan Guru Besar Antropologi Fisip UIN Jakarta), Dr. Ngatawi Al-Zastrouw (Budayawan Santri), KH. Rakhman Zailani Kiki (Penulis Geologi Intelektual Ulama Betawi dan Ketua RMI NU Jakarta), Dr. Ala’i Nadjib (Dosen Fakultas Ushuluddin), Kholik Ramdan Mahesa, M.Ag (Moderator) dan ratusan mahasiswa Fakultas Ushuluddin.
”Kegiatan ini adalah bentuk kerjasama antara Fakulta Ushuluddin, PPSDM dan Islam Nusantara Center. Dekan Fakultas Ushuluddin mengapresiasi dengan kegiatan ini dan semoga bisa berkelanjutan untuk ke depannya,” ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Dr. Eva Nugraha, M.Ag, dalam sambutannya.
Di tempat yang sama, Direktur Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta, Prof. Dr. Zulkifli, M.A mengatakan, Fakultas Ushuluddin dikenal sebagai jantungnya UIN Jakarta yang terbilang sering mengadakan even-even akademik yang menarik.
”Fakultas Ushuluddin ini jantungnya UIN, kalau tidak ada Ushuluddin, UIN juga tidak akan pernah ada. Seperti Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) itu pecahan dari Ushuluddin. Dulu saya sering main ke Ushuluddin waktu belum ada Fisip,” katanya.
Pada kegiatan tersebut, Zulkifli menambahkan, Islam Nusantara Center mendapatkan komentar positif dari PPSDM dengan adanya kolaborasi di kegiatan ini.
”Saya kira di negara-negara Timur Tengah tidak ada yang seperti Islam Nusantara Center dalam menanggapi isu-isu sekarang dan saya kira kegiatan ini penting untuk diikuti,” sahutnya.
Pada tahap kegiatan inti yang dihadiri oleh tiga tokoh yang mendiskusikan masalah sinergitas Hadrotus Syekh Hasyim Asy’ari dan Habib Ali Kwitang.
Menurut pandangan dari Moderator, Kholik Ramdan Mahesa, sinergitas antara dua ulama Nusantara di era sekarang menjadikan sinergitas kebangsaan menjadi pudar.
”Hal ini disebabkan dari tesis akademisi dan sinergitas ini digeser dengan isu-isu rasisme. Setiap tokoh menjelaskan pada topik ini sesuai dengan backroundnya masing-masing,” ujar Kholik membuka diskusi.
Pada tahap diskusi terdapat tiga penanya dari kalangan mahasiwa. Setiap penanya terdapat tiga dan dua pertanyaan yang dilontarkan ke narasumber dan dijawab oleh tiga narasumber dengan baik.
Pada Tahap selanjutnya, pembagian sertfikat, yang diserahkan langsung oleh Dr. Eva Nugraha, M.Ag kepada Prof. Dr. Zulkfli, M.A selaku Direktur Sekolah Pascasarjana, tiga narasumber dan moderator dan dibarengi dengan dokumentasi.
Selanjutnya pembagian dorprize yang mendapatkan kupon dari panitia dan ada beberapa dorprize yang dibagikan untuk mahasiswa yang hadir salah satunya ialah dorprize berupa sepeda. Yang terakhir pada kegiatan ini sesi foto bersama yang dipimpin oleh panitia kegiatan sekaligus penutup pada kegiatan ini.(Sub/Man/FU)