Meneguhkan Peran Ushuluddin: Orasi Ilmiah dan FU Scholarship Warnai Milad ke-63
Jakarta, Berita FU Online — Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar kegiatan Orasi Ilmiah dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) serta Pembukaan Milad ke-63 Fakultas Ushuluddin pada Rabu, 8 Oktober 2025 bertempat di Auditorium Harun Nasution. Kegiatan ini juga menjadi momentum peluncuran program FU Scholarship, hasil kerja sama antara Ikatan Alumni Fakultas Ushuluddin (IKALFU) dan LAZISMU.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ushuluddin, Prof. Ismatu Ropi, M.A., Ph.D., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para tamu undangan dan menegaskan pentingnya peran Fakultas Ushuluddin dalam mengembangkan studi keagamaan yang berdampak sosial dan kebangsaan.
“Milad ke-63 ini bukan sekadar momentum peringatan, tetapi menjadi refleksi bagi kita semua untuk memperkuat kontribusi Ushuluddin dalam membangun peradaban bangsa,” ujar Prof. Ismatu.
Turut hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D., para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, para Guru Besar, dosen, undangan, serta ratusan mahasiswa Fakultas Ushuluddin.
Dua Tokoh Nasional Sampaikan Orasi Ilmiah
Dalam kesempatan tersebut, Fakultas Ushuluddin menghadirkan dua tokoh nasional sebagai narasumber Orasi Ilmiah.
Pembicara pertama, Dr. Tb. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si., Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, menyampaikan orasi bertema “Peran Studi Agama dalam Ketahanan Nasional.”
Beliau menekankan bahwa agama tidak hanya menjadi ranah spiritual, tetapi juga kekuatan strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan membangun karakter kebangsaan.
“Fakultas Ushuluddin bukan sekadar lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga pusat pembentukan karakter kebangsaan untuk menghadapi tantangan zaman,” ungkap Dr. Ace Hasan dalam paparannya.
Ia juga menyoroti pentingnya empat konsensus dasar bangsa — Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika — sebagai fondasi kebangsaan yang bersumber dari nilai-nilai keagamaan dan kearifan religius.
Sementara itu, Pramono Ubaid Tanthowi, S.Ag., M.A., Komisioner Komnas HAM, menyampaikan orasi bertema “Islam dan Hak Asasi Manusia.” Dalam presentasinya, ia menguraikan keterkaitan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip universal HAM, seperti keadilan, kebebasan, kesetaraan, dan kasih sayang.
“Islam pada hakikatnya sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan universal. Tantangannya ada pada bagaimana kita menafsirkan ajaran agama secara kreatif dan kontekstual,” ujar Pramono.
Peluncuran FU Scholarship: Wujud Kepedulian Alumni dan Kolaborasi Kemanusiaan
Sebagai bagian dari rangkaian Milad ke-63, Fakultas Ushuluddin juga meluncurkan program FU Scholarship, hasil sinergi antara Ikatan Alumni Fakultas Ushuluddin (IKALFU) dan LAZISMU. Program ini ditujukan untuk memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Ushuluddin yang berprestasi dan membutuhkan dukungan finansial.
Peluncuran program beasiswa dilakukan oleh Ketua IKALFU, Dr. Neng Dara Affiah, M.Si., bersama Direktur Utama LAZISMU, Ibnu Tsani, S.Sos., M.Sos.
Dalam sambutannya, Dr. Neng Dara menyampaikan bahwa IKALFU telah menyelenggarakan program scholarship sejak lama, sebagai bentuk kepedulian alumni terhadap keberlanjutan pendidikan mahasiswa.
“FU Scholarship bukanlah hal baru bagi IKALFU. Sejak awal, kami telah menyalurkan bantuan pendidikan untuk mahasiswa Ushuluddin. Momentum Milad ke-63 ini menjadi langkah penting karena untuk pertama kalinya program beasiswa ini bekerja sama secara resmi dengan LAZISMU,” jelas Dr. Neng Dara.
Visi Ushuluddin: Unggul, Moderat, dan Berdampak
Dalam sambutannya, Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D. menegaskan pentingnya Fakultas Ushuluddin sebagai ruang pembentukan nalar keislaman yang terbuka, moderat, dan kontributif terhadap kemanusiaan.
“Ushuluddin memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga wajah Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Keilmuan Ushuluddin harus melahirkan generasi yang berwawasan luas, berpikir kritis, dan mampu menjawab tantangan kemanusiaan dan kebangsaan,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi yang ditunjukkan alumni dan sivitas akademika dalam membangun budaya akademik yang inklusif dan produktif.
Momentum Kebersamaan dan Inspirasi
Kegiatan Orasi Ilmiah dan peluncuran FU Scholarship ini menjadi momentum penting bagi sivitas akademika Fakultas Ushuluddin untuk memperkuat semangat kebersamaan, memperluas jejaring kolaborasi, serta menegaskan peran studi agama dalam merespons tantangan kebangsaan dan kemanusiaan.
Harapan ke depannya agar Fakultas Ushuluddin terus menjadi pilar pencerahan bangsa dan benteng moral-spiritual dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. (Ishmatun Nisa)