Kolokium Internasional Diplomacy of the Divine: Religion’s Role in International Peace
Tragedi 11 September 2001 memaksa pergantian citra Islam dari agama damai menjadi “agama teror.” Secara teoritis, diskursus teori perang yang adil justru lebih mengemuka ketimbang pacifisme sejak saat itu. Meskipun akarnya merupakan pemikiran relijius dari Santo Agustinus, diskursus teori perang yang adil justru cenderung bersifat sekular ketimbang relijius pada saat ini. Kemudian aksi militer dan politis Hamas pada 7 Oktober 2023 membuat Gaza secara khusus dan Timur Tengah secara umum; mengalami perubahan signifikan dalam hal perdamaian dan keamanan.
Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta menyelenggarakan kolokium internasional bertajuk Diplomacy of the Divine: Religion’s Role in International Peace pada 10-11 September 2024. Kami memfasilitasi lebih dari 20 profesor, akademisi, teolog dan peneliti dari berbagai institusi yang beberapa di antaranya Universität Rostock, the Fuehrungsakademi der Bundeswehr, Universitas Gadjah Mada, Canadian Muslim Ahmadi Community, al-Mustafa International University serta DAAD untuk berbagi hasil riset, bertukar pikiran serta penemuan seputar saling pengaruh antara agama dengan perdamaian.
Prof. Drs. Ismatu Ropi, M.A, Ph.D., Dekan Fakultas Ushuluddin, mengatakan bahwa, “Kami ingin menyegarkan kembali peran agama untuk perdamaian di berbagai wilayah. Akademisi kami dan para ahli dari luar Indonesia dapat menawarkan berbagai perspektif yang mendukung perdamaian abadi melalui kolokium ini.” Oleh karena itu, kolokium ini merupakan sebuah inisiatif akademik untuk memaksimalkan berbagai peran agama guna mengabadikan perdamaian.