Gelar Studium Generale, HMPS Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Hadirkan Kajian Maqashid Sunnah dari Guru Besar Fikih Qatar
Jakarta, Berita FU Online – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sukses menyelenggarakan Studium Generale bertema “Pendekatan Kontekstual Maqashid Sunnah dalam Kajian Hadis”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional, Prof. Dr. Mohammed El Gammal, Guru Besar Fikih dari Hamad bin Khalifa University (HBKU), Qatar, yang juga merupakan Professor Fellow di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Acara dilaksanakan pada Senin, 13 Oktober 2025 pukul 09.00 WIB di Ruang Teater Lantai 4 Fakultas Ushuluddin. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Ushuluddin, Dr. Aktobi Ghozali, M.A.
Dalam sambutannya, Dr. Aktobi menyampaikan apresiasi dan harapan agar kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa, khususnya dalam memperdalam kajian hadis dengan pendekatan maqashidi. “Semoga kegiatan ini dapat menjadi jembatan awal untuk memperkuat kerja sama antara Fakultas Ushuluddin dan Hamad bin Khalifa University, Qatar,” ujarnya.
Ketua HMPS Ilmu Hadis, Fathur Heriansyah, turut menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai kehadiran Prof. El Gammal merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari ulama dan akademisi dunia.
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Mohammed El Gammal menjelaskan bahwa maqashid sunnah merupakan upaya memahami tujuan-tujuan luhur dari ajaran Nabi Muhammad SAW yang membawa semangat pembebasan. “Tujuan dari sunnah adalah membebaskan dari belenggu, wa yadha’u ‘anhum israhum wa al-aghlal (QS. Al-A’raf [7]:157),” jelasnya.
Beliau mencontohkan, sebelum datangnya Islam, masyarakat Arab terikat pada berbagai tradisi yang membatasi kebebasan berpikir dan bertindak, seperti keharusan meminta izin kepada orang pintar sebelum berdagang. “Itulah tujuan syariat—untuk membebaskan manusia dari belenggu tradisi yang tidak rasional,” tegasnya.
Sesi dilanjutkan dengan tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. Mayoritas peserta adalah mahasiswa Fakultas Ushuluddin, terutama dari Program Studi Ilmu Hadis. Salah satu pertanyaan yang menarik perhatian adalah tentang peluang beasiswa ke Qatar. Menanggapi hal itu, Prof. El Gammal menyampaikan bahwa kesempatan tersebut terbuka luas bagi mahasiswa Indonesia yang berprestasi. Ia menekankan pentingnya penguasaan bahasa, baik Arab maupun Inggris, dengan syarat minimal skor IELTS 6,5.
Di akhir kegiatan, Prof. El Gammal menyampaikan apresiasi kepada Fakultas Ushuluddin dan para mahasiswa yang aktif berpartisipasi. Ia menilai kemampuan Bahasa Arab mahasiswa cukup baik, terlihat dari pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan sepenuhnya dalam Bahasa Arab. “Meskipun sebagian masih malu bertanya, saya melihat potensi besar dalam diri mahasiswa Ushuluddin,” tutupnya.
(Penulis/Editor: Alvin Nur/ishmatun Nisa | Foto: HMPS Ilmu Hadis)