FU UIN Jakarta Berkolaborasi dengan RRI Menggelar Seminar
Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah berkolaborasi dengan Radio Republik Indonesia mengadakan seminar yang bertajuk “Beranda nusantara: kolaborasi untuk damai media, pemuda, dan upaya deradikalisasi”. Acara dihelat teater H.A.R. Partosentono lantai 4 FU UIN jakarta Rabu, (18/06/2025).
Seminar ini mengundang narasumber yakni, Dr. Hj. Yuminah Rahmatullah, MA. (Dosen FU), Dra. Besty Charmin Simatupang, M.Si (Kepala Pusat Pemberitaan LPP RRI), Muhamad Sofyan, M.Si (Aktivis Deradikalisasi) dan Agus Isnaini, M.Si (Densus 88 Polri). Acara dipandu oleh host Fahmi Adrian.
Acara diawali dengan special performance dari Rimar Callista (Juara 1 Indonesian Idol 2021) dengan menyanyikan lagu single terbarunya yang baru rilis bulan juni ini.
Narasumber pertama yang memberi pemaparan yakni Dra. Besty Charmin Simatupang, M.Si menjelaskan tentang bagaimana peran media dalam memberikan informasi yang aktual terbebas dari paham-paham radikalisme.
Selanjutnya narasumber kedua yakni Muhamad Sofyan, M.Si yang menceritakan perbandingan penyebaran paham radikalisme tahun 90an dengan sekarang. Ia menyebutkan sosial media sudah tidak bisa dikontrol lagi jadi peran orang tua harus aktif terhadap anak agar tidak terkena radikalisasi dari sosial media.
“gen z ini menjadi ladang bagi radikalisasi untuk menyebarkan pemahaman mereka karena gen z ini masih mencari jati diri mudah untuk disusupi” ujar Sofyan. Ia juga memberikan nasihat kepada para mahasiswa untuk memfilter berita-berita dari sosial media agar tidak mengikuti paham radikalisme.
Lalu narasumber yang ketiga Dr. Hj. Yuminah Rahmatullah, MA. memaparkan tentang bagaimana ideologi NII masuk ke kampus mencuci otak para mahasiswa. “Awalnya mereka diajak berkumpul berdiskusi tentang pemahaman agama islam lalu lama-lama mereka susupi pemahaman mereka” ujarnya.
Lalu narasumber terakhir Agus Isnaini, M.Si menjelaskan cara organisasi radikalisme menyebarkan paham mereka kepada masyarakat kelas bawah. “Mereka kelompok radikalisme menyebarkan paham radikalisme dengan mengiming-imingi dengan uang atau pekerjaan sehingga orang tertarik untuk ikut kelompok mereka” ujar Sofyan.
Penghujung acara dibuka sesi tanya jawab kepada mahasiswa dan penonton yang melihat acara streaming dari Instagram dan Youtube lalu ditutup dengan foto bersama.