Fakultas Ushuluddin Selenggarakan Literasi Baca Al-Qur’an bagi Mahasiswa Baru 2025
Fakultas Ushuluddin Selenggarakan Literasi Baca Al-Qur’an bagi Mahasiswa Baru 2025

Jakarta, Berita FU Online – Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyelenggarakan kegiatan Literasi Baca Al-Qur’an bagi mahasiswa baru program sarjana angkatan 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) lanjutan, yang digelar pada Rabu (10/9/2025) pukul 15.30–17.00 WIB di berbagai ruang fakultas sesuai program studi.

Adapun pembagian lokasi kegiatan yaitu:

  1. Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) di Aula Student Center.
  2. Prodi Ilmu Hadis (IH) di Ruang Teater Lantai 4.
  3. Prodi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Studi Agama-Agama (SAA), dan Ilmu Tasawuf (IT) di Ruang Ex-Perpustakaan (Ruang 101).

Kegiatan ini direncanakan berlangsung dalam dua pertemuan, yakni pada 10 September dan 17 September 2025. Materi kegiatan telah tercantum dalam Buku Saku PBAK 2025 yang dibagikan sebelumnya kepada mahasiswa baru.

Bekal Akademik dan Spiritual

Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin, Dr. Eva Nugraha, M.Ag., menjelaskan bahwa program ini bertujuan membekali mahasiswa baru dengan kompetensi dasar membaca, memahami, dan mengkaji Al-Qur’an sesuai karakter keilmuan fakultas.

“Literasi Baca Al-Qur’an merupakan langkah awal yang sangat penting, karena selain mengasah keterampilan akademik, juga menanamkan integritas moral dan etika keilmuan sejak dini,” ungkapnya.

Selain pembelajaran teori, mahasiswa juga diperkenalkan pada aplikasi tafsir tematik yang diharapkan dapat memperkuat nilai akademik, etika, dan spiritualitas mereka.

Dukungan HIQMA sebagai Mitra Teknis

Pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan dari HIQMA (Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa) UIN Jakarta, yang menghadirkan pembimbing dalam praktik membaca Al-Qur’an. Sebelum pembinaan, mahasiswa mengikuti placement test untuk memetakan kemampuan baca Al-Qur’an. Dari hasil tes tersebut, setiap mahasiswa akan memperoleh pembinaan sesuai tingkat kemampuan masing-masing.

Tujuan dan Latar Belakang

Ketua HIQMA, Wildan Miftahudin, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memetakan kemampuan baca Al-Qur’an mahasiswa baru.

“Dengan pemetaan ini, fakultas bisa mengetahui siapa saja yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Dari situ akan ditentukan tindak lanjut pembinaan agar setiap mahasiswa memiliki bekal literasi Qur’ani yang memadai,” jelasnya.

Menurut Wildan, kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan syarat dasar bagi mahasiswa Ushuluddin. “Sebagai calon akademisi di bidang ilmu-ilmu keislaman, mahasiswa harus memiliki keterampilan minimal dalam membaca Al-Qur’an dengan benar. Oleh karena itu, program ini dipilih sebagai agenda awal agar bisa menjadi pijakan dalam proses pembinaan ke depan,” tambahnya.

Mekanisme Pelaksanaan

Wildan juga mengungkapkan bahwa program pemetaan baca Al-Qur’an telah menjadi agenda rutin setiap tahun ajaran baru, namun pada 2025 ini dilakukan dengan pendekatan yang lebih terstruktur.

“Tahun ini kami menekankan aspek detail penilaian, mulai dari pengenalan huruf, makhraj, sifat huruf, tajwid, panjang-pendek, hingga kelancaran. HIQMA hadir sebagai mitra teknis untuk memastikan pelaksanaan berjalan lebih sistematis,” paparnya.

Hasil placement test akan mengklasifikasikan mahasiswa ke dalam beberapa kategori: belum bisa membaca, dasar, menengah, dan lancar. Dari klasifikasi ini, fakultas bersama HIQMA akan menyiapkan tindak lanjut pembinaan sesuai kebutuhan mahasiswa.

Tantangan yang Dihadapi

Wildan menjelaskan bahwa perencanaan kegiatan dilakukan melalui koordinasi intensif antara Fakultas Ushuluddin dengan HIQMA. Fokus utama panitia adalah menyiapkan instrumen penilaian, pembagian penguji, serta teknis pelaksanaan agar seluruh 506 mahasiswa baru dapat mengikuti tes dalam satu hari.

“Tantangan terbesar adalah jumlah peserta yang sangat banyak dengan variasi kemampuan yang beragam. Selain itu, jumlah penguji terbatas sehingga manajemen waktu harus sangat ketat. Meski begitu, rubrik penilaian yang kami susun diharapkan mampu menghasilkan penilaian yang adil dan objektif,” ujarnya.

Harapan ke Depan

Lebih jauh, Wildan menyebut bahwa selain tes, program ini berpotensi dikembangkan ke arah pembelajaran intensif seperti talaqqi, pembinaan tahsin, hingga kajian teori tajwid sesuai level mahasiswa.

“Harapan kami, mahasiswa semakin sadar bahwa literasi Qur’ani adalah fondasi utama studi keislaman. Secara akademik, mereka akan lebih siap mengikuti mata kuliah terkait Al-Qur’an. Secara spiritual, kami berharap tumbuh kecintaan terhadap Al-Qur’an serta motivasi untuk memperbaiki bacaan dan mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Penutup

Dengan adanya program Literasi Baca Al-Qur’an ini, Fakultas Ushuluddin berkomitmen menjadikan mahasiswa baru tidak hanya terampil membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, tetapi juga menjadikannya sebagai sumber nilai dalam perjalanan akademik, moral, dan spiritual mereka di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(Ishmatun Nisa)

Tag :