Delegasi riset Imam Bukhari dari Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta menerima Salinan Surat Pribadi Rasulullah
Delegasi riset Imam Bukhari dari Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta menerima Salinan Surat Pribadi Rasulullah

FU Daring, Delegasi riset Imam Bukhari dari Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menerima hadiah istimewa dari ulama terkemuka Asia Tengah, Habibullah Solih pada Minggu (18/02) di
kediaman pribadinya di Tashken.
Hadiah tersebut berupa salinan surat balasan Nabi Muhammad SAW kepada Al-Mundzir bin Sawa, seorang penguasa Bahrain
dijaman Rasulullah.

Dalam surat tersebut, Nabi menyampaikan pesan perdamaian dan perlindungan bagi Al-Mundzir dalam memimpin rakyatnya
dengan kearifan yang berkeadilan, jika tidak memeluk Islam pun tetap diizinkan dengan syarat pembayaran pajak (jizyah).
Salinan surat bersejarah itu diakui Habibullah Solih diperolehnya di Cambridge London, literasi berharga ini menurutnya
merupakan bukti yang mendukung pendapat sebagian ulama yang menyatakan Nabi Muhammad tidak “ummi” (buta huruf)
melainkan mampu menulis dengan baik.
Hadiah istimewa tersebut juga diberikan sebagai simbol penghormatan atas upaya delegasi untuk melakukan kegiatan riset
“Legacy of Imam Bukhari” serta dukungan masyarakat Indonesia atas rencana pembangunan Perpustakaan dan Taman
Soekarno di Komplek Makam Imam Bukhari di Samarkand sebagai bagian dari rangkaian program 1000 Cahaya Indonesia untuk
Amirul Mukminin fil Hadits.
Dalam bahasa Arab, ulama berusia 76 tahun itu menyatakan menyambut gembira inisiatif 1000 Cahaya Indonesia, “ Ini adalah
awal dari perjalanan panjang yang penuh berkah dan rahmat Allah, mengingat cahaya adalah ilmu dan semuanya apa yang
termaktub dalam Al Qur’an dan hadis adalah cahaya” ujar ulama yang telah 7 kali menulis Salinan Al Qur’an Mushaf Utsman bin
Affan dalam tinta ema situ.

Menanggapi hal itu Dr. Rifqi Muhammad Fathi, MA, dosen bidang studi Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah
menyatakan bersyukur atas kesempatan bertemu dengan Habibullah Solih, seorang tokoh yang mengabdikan hidupnya menulis
Al Qur’an dan membuat kaligrafi indah.
“Melalui kunjungan ini kita juga mendapat pengetahuan ternyata dibalik ornamen indah dibalik motif seni arsitektur dan industri
kreatif Uzbekistan tersimpan simbol semiotika yang memuat lafaz pujian kepada Allah bagai sebuah wirid sunyi ditengah
keindahan” jelas Rifqi yang juga ditunjuk sebagai Ketua Bidang Riset Imam Bukhari.
Berikut naskah salinan surat yang bertanda stempel kenabian Rasulullah ditujukan kepada Al Mundzir bin Sawa :
“Salam sejahtera kepadamu. Sesungguhnya aku memuji Allah kepadamu. Tuhan yang tiada Tuhan selain Dia. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku mengingatkanmu akan Allah,
karena siapa yang berbuat baik, maka ia berbuat baik kepada dirinya sendiri. Barang siapa menaati utusanku dan mengikuti
perintah mereka, makai a telah menaatiku. Dan barang siapa berbuat baik kepada mereka, makai ia telah berbuat baik
kepadaku”.
Para utusanku telah menyampaikan kebaikan tentangmu. Aku telah memberikan jaminan kepadamu atas kaummu, maka
biarkanlah kaum muslimin dalam keadaan mereka yang telah Islam.
“Selama engkau berbuat kebaikan, kami tidak akan menjatuhkanmu dari posisimu. Namun, barang siapa yang tetap Yahudi atau
Majusi, maka ia wajib membayar jizyah (pajak perlindungan),” bunyi tulisan tersebut.

dikutip kembali dari halaman Kalimantan Post https://kalimantanpost.com/2025/02/berkah-uin-terima-salinan-surat-pribadi-rasulullah/

fu uzbekistan 2